Senin, 26 Januari 2015

Sejarah Bulutangkis di Dunia





Olah raga Bulutangkis kemungkinan berkembang di Kerajaan Mesir kuno sekitar 2000 tahun silam, tetapi juga disebut-sebut berasal dari India dan Tiongkok.
Nenek moyang Bulutangkis diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa yaitu Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tanpa menggunakan raket melainkan kaki si pemain. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris, sejak zaman pertengahan sangat populer permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks. Anak-anak pada waktu itu biasanya memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok (Shuttlecocks) tetap di udara dan mencegahnya jatuh ke tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan Kota London. Pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Para Tentara Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam (sekarang Thailand) ketika mereka mengolonisasi daerah Asia. Kemudian menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat.
Olah raga kompetitif Bulutangkis pertama diciptakan oleh petugas Tentara Inggris di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu, Kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada tahun 1850. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang (Badminton) pada tahun 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, yang berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulutangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Sejumlah peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada tahun 1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada tahun 1893 dan Kejuaraan Internasional pertamanya berunjuk gigi pertama kali pada tahun 1899 dengan nama Kejuaraan All England.
Bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur (Tiongkok, Jepang, Korea Selatan) dan Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Thailand) yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Eropa (Denmark, Inggris, Jerman).
Induk Organisasi Bulutangkis pertama yaitu International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat (Anggota Cabang) pada tahun 1936. Pada bulan September 2006 diadakan IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol mengenai usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation (IBF) menjadi Badminton World Federation (BWF) yang diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas, pertama kali di Olimpiade Barcelona tahun 1992, Indonesia oleh Pasangan Olimpiade Alan Budikusuma di partai MS dan Susi Susanti di partai WS dan Korea Selatan oleh  Kim Moon Soo/Park Joo Bong di partai MD dan partai WD oleh Hwang Hye Young/Chung So Young sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu, sedangkan partai XD belum dipertandingkan.